Smart, creative, and inpirative

How to Cultivate Focus and Emotion to Our Students?

Image
The Strategies  of Cultivating Focus and Emotion to the Students The Students entering into the classroom have diverse background, condition or situation, and potency. Majority of them have difficulties in focus and emotion, and it is not easy to tell them to cncentrate or focus in learning. They enter into the classroom with empty brain, and they do not have any purposes to go to school. Therefore, the alternative ways or strategies are very urgent. There are ten strategies that can be used to cultivate focus and emotion to our students in learning. Before understanding the strategies, we should know the definition of focus and emotion in advance. A. The definition of Focus and Emotion 1. The Definition of Focus In the educational context, focus denotes the capacity to direct one's attention and concentration towards a specific objective, subject, or task. This entails the ability to eliminate distractions, sustain attention over time, and actively participate in the learning proc...

4 langkah Penilaian Pembelajaran

Langkah Penilaian Dalam Proses Pembelajaran

Ada beberapa hal yang pelu dipahami dalam penelaian, yaitu pengertian penilaian, tiga pendekatan penilaian, dan pinsip penilaian.

1.  Pengertian Penilaian

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik
Berkaitan dengan penilaian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
a. Penilaian yang dilakukan oleh guru hendaknya tidak hanya penilaian atas pembelajaran                       (assessment of learning), melainkan juga penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning)          dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning). 
b. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar (KD) pada Kompetensi Inti            (KI), yaitu   KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4.
c. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan capaian peserta didik     dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Kompetensi yang ditetapkan merupakan ketuntasan         belajar minimal yang disebut juga dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM).
d. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, artinya semua indikator diukur, kemudian     hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang belum dikuasai peserta didik, serta        untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik.
e. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program remedial bagi peserta       didik dengan pencapaian kompetensi di bawah ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta           didik yang telah memenuhi ketuntasan. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik bagi         guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. 

2.Tiga pendekatan Penilaian,yaitu :

a. Penilaian atas pembelajaran (assessment of learning)  Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk 
     mengukur kompetensi yang telah ditetapkan.
b. Penilaian untuk pembelajaran assessment for learning).
    Penilaian untuk pembelajaran memungkinkan guru menggunakan informasi kondisi peserta didik 
     untuk memperbaiki pembelajaran,
c. Penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning.
    penilaian sebagai pembelajaran memungkinkan peserta did belajarnya untuk menentukan target 
    belajar.

Pada penilaian konvensional,assessment of learning paling dominan dibandingkan dengna assessment for learning and assessment as learning. Pada penilaian k13 diharapkan sebaliknya, yaitu lebih mengutamakan assessment for learning and assessment as learning daripada assessment of learning.
Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai. Penilaian ini dimaksudkan untuk pencapaian hasil belajar peserta didik selesai mengikuti proses pembelajaran. Contoh assessment of learning, yaitu  uas, us dan UN.
Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran. Assessment for learning merupakan penialian process maka  guru dapat memberikan umpan balik terhadap proses belajar peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan kemajuan belajarnya. Assessment for lerning  menggunkan formative assessment. Bentuk penilaian formatif, misalnya tugas2 di kelas, kuis, presentasi, yg merupakan assessment for learning.
 Assessment as learning mirip denga proses pembelajaran berlangsung. Bedanya, secara aktif dalam kegiatan penilaian. dirinya sendiri atau memberikan penilaian terhadap temannya secara jujur
Intinya kita bias menggnakan ketiga tersebut.

3. Prinsip Penilaian

a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur
b.Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi              subjektivitas penilai;
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan ataumerugikan peserta didik karena berkebutuhan 
   khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi,
    dan gender;
d.Terpadu, dberarti penilaian merupakan salahsatu komponen yang tidak terpisahkan dari
    kegiatan pembelajaran;
e.Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dandasar pengambilan keputusan dapat             diketahui oleh pihak-pihakyang berkepentingan;
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi
   denganmenggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan                kemampuan peserta didik;
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara terencanadan bertahap dengan mengikuti langkah-
     langkah baku;
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuranpencapaian kompetensi yang                       ditetapkan; dan
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi mekanisme,  prosedur, 
    teknik,  maupun hasilnya.    

4. Prinsip Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran menggunakan prinsip sebagai berikut.
 1. Siswa difasilitasi untuk mencari tahu dan belajar dari berbagai sumber belajar.
2. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah, berbasis kompetensi, berbasis keterampilan
     aplikatif, dan terpadu.
3. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi.
4. Peningkatan  keseimbangan,  kesinambungan,  dan  keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills.
5. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan siswa sebagai pembelajar 
     sepanjang hayat.
6. Pembelajaran  yang  menerapkan  nilai-nilai  dengan  memberi keteladanan  (ing ngarso sung 
    tulodo), membangun kemauan(ing madyo mangun karso),  dan  mengembangkan  kreativitas 
     siswa dalam proses pembelajaran (tutwurihandayani);
7. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
8. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan
    di mana saja adalah kelas.
9. Pemanfaatan   teknologi   informasi   dan   komunikasi   untuk meningkatkan efisiensi dan 
     efektivitas pembelajaran.
10. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa.  

Deskripsi Pengalaman belajar
Pengalaman belajar
Deskripsi Kegiatan yang Dilakukan

Bentuk Hasil Belajar

Mengamati (observing
Mengamati dengan indra (membaca, mendengar, menyimak, melihat, menonton, dan sebagainya) dengan atau tanpa alat.
Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati.
Menanya (questioning)
Membuat dan mengajukan pertanyaan, tanya jawab, berdiskusi tentang informasi yang belum dipahami, informasi tambahan yang ingin diketahui, atau sebagai klarifikasi.
Kemampun mengajukan pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dari kompleks ke yang lebih kompleks antara lain berbentuk  hipotetik.
Mengumpulkan informasi/mencoba (experimenting) *)
Mengeksplorasi, mencoba, berdiskusi, mendemonstrasikan, meniru bentuk/gerak, melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengumpulkan data dari nara sumber melalui angket, wawancara, dan memodifikasi/ menambahi/mengem-
Jumlah dan kualitas yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Menalar/Mengasosiasi (associating) *)
Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan, menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, mengasosiasi atau menghubungkan fenomena/informasi yang terkait dalam rangka menemukan suatu pola, dan menyimpulkan
Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua fakta(konsep), interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber
.
Mengomunikasikan (communicating) *
Menyajikan laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik; menyusun laporan tertulis; dan menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan kesimpulan secara lisan.
Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik, multi media dan lain-lain

5. Prinsip-prinsip penyusunan RPP sebagai berikut.

1. Perbedaan individual siswa antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan siswa.
2. Partisipasi aktif siswa.
3. Berpusat pada siswa untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
 5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
 8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi

e. Langkah penyusunan RPP

1. Mengkaji silabus (dengan adanya Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, maka silabus 
     dikembangkan oleh guru mengacu pada komponen yang tercantum pada Permendikbud tersebut) 
      (lihat Panduan Pengembangan Silabus). 
2. Melakukan analisis keterkaitan SKL, KI, KD dalam rangka merumuskan IPK, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan rencana penilaian sesuai dengan muatan KD. Untuk mata pelajaran Agama dan PPKn merumuskan IPK dari pasangan KD pada KI-1, KD pada KI-2, KD pada KI 3, dan KD pada KI 4, sedangkan mata pelajaran lain IPK dari pasangan KD pada KI 3 dan KD pada KI 4 (lihat Panduan Analisis Keterkaitan SKL, KI, dan KD) 
3. Menentukan alokasi waktu untuk setiap pertemuan. Penentuan ini berdasarkan hasil analisis waktu yang dibutuhkan untuk pencapaian tiap IPK dan disesuaikan dengan karakteristik siswa di satuan pendidikan. 
4. Merumuskan tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.  
5. Menyusun materi pembelajaran. Materi pembelajaran dapat berasal dari buku teks  pelajaran, buku panduan guru, sumber belajar lain berupa muatan lokal, materi kekinian, atau konteks pembelajaran dari lingkungan sekitar. Materi pembelajaran ini kemudian dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler, pengayaan, dan remedial. 
6. Menentukan Pendekatan/Model/Metode Pembelajaran yang sesuai. 
7. Menentukan  media,  alat,  bahan  yang digunakan dalam proses pembelajaran.  
8. Memastikan sumber  belajar yang dijadikan referensi yang akan digunakan dalam langkah penjabaran proses pembelajaran. 
9. Menjabarkan langkah-langkah pembelajaran ke dalam bentuk yang lebih operasional (mengutamakan pembelajaran aktif/active leaning). 
10. Mengembangkan penilaian proses dan hasil belajar meliputi lingkup, teknik, dan instrumen penilaian, serta pedoman penskoran (lihat Panduan Penilaian). 



Comments

Popular posts from this blog

How to Cultivate Focus and Emotion to Our Students?

Menyulam Hubungan Hangat dan Meningkatkan Kualitas Hidup bersama Orang Lain

What are the Effects of the Socractic Method on the Students' Critical Thinking Skill?