Smart, creative, and inpirative

UTILIZING SOCIAL MEDIA FOR INNOVATIVE LEARNING IN THE DIGITAL ERA

Image
  UTILIZING SOCIAL MEDIA FOR INNOVATIVE LEARNING IN THE DIGITAL ERA (A Case Study at MTSs Andalusia Babelan, Bekasi Regency) Hamdani Supervisor, Bekasi Regency, West Java, 17510 hamdani.5hp@gmail.com                                                                  ABSTRACT This study aims to explore the use of social media as an innovative learning tool in the digital era. With the increasing integration of technology in education, social media offers an effective platform to enhance student engagement and collaboration. The methodology employed in this research is a qualitative approach through a literature review, involving the analysis of relevant stu...

Bagaimana Cara menguasai Kelas dengan Mudah

                                                  Cara Menguasai Kelas

               
Untuk menciptakan suasana atau kondisi yang kondusip untuk kegiatan proses pembelajaran, maka seorang guru dituntut harus mampu menguasai kelas. Adapun ada bebrapa hal yang bisa dilakukan guru agar bisa menguasai kelas yaitu, Guru harus memahami latar belakang siswa, Guru harus mampu menempatkan siswa dengan baik, Guru harus mempunyai ketegasan, guru juga harus mampu mencai solusi alternatif, melakukan pendekatan khusus, dan guru dalam mengajar di kelas harus serius tapi relax.

1. Guru harus Mampu memahami Latar Belakang Siswa

        Siswa datang atau masuk ke kelas mempunyai latar belakang yang berbeda- beda satu sama lain, baik itu dari latar belakang pendidikan keluarga, kemampun ekonomi keluarga, maupun potensi siswa itu sendiri. Latar belakang tersebut mempunyai peran andil dalam menciptakan kondisi pembelajaran yang kondusif.
    Latar belakang yang berasal dari keluarga yang bependidikan atau educated family, Siswa biasanya datang ke sekolah memang sudah bertujuan untuk belajar atau,  karena siswa tersebut memang sudah ditanamkan oleh orang tuanya tentang pentingnya belajar.Sehingga beradaan siswa di kelas memang benar- benar ingin belajar. 
        Begitu juga dengan keluarga yang berasal dari ekonomi berada; akan tetapi, dari keluarga ekonomi yang berbeda dibagi menjadi dua, yaitu keluarga dari ekonomi berada yang mengerti pendidikan dan dari keluarga ekonomi berada tapi tidak mengerti pendidikan. Pebedaan latar belakang keluarga tersebut memunyai efek bagi siswa. Siswa yang berasal dari keluarga ekonomi yang berada tapi tidak mengerti pendidikan biasanya jika ada permasalahan yang muncul cukup diserahkan  ke sekolah, sedangkan bagi keluarga kaya tapi tidak mengerti pendidikan biasanya tidak mau menerima permasalhan yang disebabkan anaknya. 
           Selanjtnya, Siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu  dan juga tidak  ada perhatian sama sekali terhadap pemasalahan atau pendidikan anaknya. Keluarga senacam ini biasanya hanya menitipkan anaknya saja di sekolah. Namun, siswa yang berasal dari ekonomi kaya atau susah tapi perhatian terhadap pendidikan anaknya sangat tinggi biasanya siswa tersebut berprestasi baik secara prilaku maupun akademik.
          Untuk mengatasi Kondisi tersebut dibutuhkan guru- guru yang mempunyai jiwa kesabaran, berpengalaman dan mempunyai pengetahuan psikologi siswa. Dengan kata lain, untuk mengatasi kondisi tersebut dibutuhkan guru yang mengerti atar belakang siswa,  karena jika tidak guru akan mengalami kesulitan dalam menguasai kelas untuk membantu mengembangkan pengalaman, bakat atau kompetensi siswa. 

2. Mempunyai Jiwa Ketegasan

    Jiwa ketegasan dalam proses pembelajaran adalah dibenarkan kaena ketegasan adalah bukan kekerasan. Ketegasan dalam mengatasi kondisi kelas yang tidak kondusif yang disebabkan ole siswa yang berasal dari latar belakang keluarga dan potensi yang berda, adalah sangat dipelukan, karena ketegasan itu tentu dapat membantu mengatasi pemasalahan yang ada pada siswa, terutama ketegasan kepada siswa yang mempunyai masalah. Dengan kata lain, jika kondisi kelas gaduh alias tidak kondusif dalam pembelajaran hendaknya sang guru mencari bianag atau siswa yang membuat onar yang perlu diberi ketegasan. Insya Alloh kondisi kelas akan kondusif.

4. Mencari Akar Permasalahan

     Mencari akar pemasalaah adalah sangat diperlukan dengan tujuan untuk lebih mudah mengatasi pemasalahan dan siswa yang lain tidak menjadi korban. Guru biasanya kalau kelas tidak kondusif langsung saja semua menjadi sasaran. Otomatis siswa yang tidak bemasalah akan potes keberatan karena merak disalahkan. Olehkarena itu, guru dalam mengatasi permasalahan harus seadil adilnya dengan mencari akar permaslahannya dan jika sudah ketemu permasalahan baru solusi dan langkah- angkahnya.

5. Melakukan Pendekatan 

        Jika siswa melakukan kesalahan, maka guru sebaiknya melakukan pendekatan terlebih dahulu terhadap siswa tersebut. Telusuri ada pemasalahan apa pada siswa tersebut, apakah ada permasalahan di keluarganya, dengan temannya baik di sekolah maupun di lingan pergaulannya di luar sekolah. Guru tidak akan menemukan pemecahan permasalahan siswa dengan baik jika guru tesebut tidak mencoba untuk mencari akar masalah yang diahadapi siswa. Melalui pendekatan secara hati ke hati  dan dengan bahasa yang menyenangkan kepada anak, insya Alloh siswa akan terbuka mengungkapkan masalaah yang mereka sedang hadapi. Jadi, jika permasalhan tersebut sudah ketemu solusinya maka proses pembelajaran dapat berrjalan dengan baik, dan guru berarti sudah dapat menguasai kelas dengan baik.

6. Serius tapi Rilex

      Dalam proses penyampaian pelajaran guru hendanya melakukan dengan sungguh- sungguh dan serius. Fokus pada materi yang mau diajakan, dan pada tujuan yang mau dicapai. Namun, guru juga harus rilex agar suasanya pembelajaaran terjadi kondusi dan siswa tidak merasa tegang atau rasa takut dalam mengikuti pelajarana. Jika kelas tercipta dengan kondisi menyenangkan maka terjadi respon positif dari siswa terhadap materi yang bapak ibu guru sampaikan.

Comments

Popular posts from this blog

How to Cultivate Focus and Emotion to Our Students?

Menyulam Hubungan Hangat dan Meningkatkan Kualitas Hidup bersama Orang Lain

Bagaimana Peran Guru dalam Kegiatan Pembelajaran di Era Digital dan IT?