Smart, creative, and inpirative

Dimana Peran Guru sebagai Agent of Change ?.

Image
 Peran Guru sebagai Agen Perubahan Guru sebagai agent of change memiliki peran sentral dalam transformasi pendidikan, dengan tanggung jawab tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan, tetapi juga menjadi penggerak inovasi, pembentuk karakter, dan inspirator perubahan sosial (Fullan, 2007). Dalam era yang terus berkembang, guru harus mampu beradaptasi dan memanfaatkan teknologi untuk menciptakan pembelajaran yang relevan dan efektif. Lebih dari itu, guru juga berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai sosial, moral, dan lingkungan kepada siswa, mempersiapkan mereka menjadi warga negara yang bertanggung jawab. A. Inovasi Pendidikan   – Menggunakan Metode Pembelajaran Kreatif dan Membangun Pola Pikir Kritis Siswa. Inovasi pendidikan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan relevan dengan kebutuhan siswa di era modern (Drucker, 1998). Guru sebagai agent of change harus mampu mengembangkan dan menerapkan metode pembelajaran yang kreatif, yang ti...

Tiga Langkah Menjadi Pembicara Ulung seperti "Soekarno"

Tiga Langkan Rahasia Menjadi Pembicara Ulung

          Siapa yang tidak kenal dengan prsiden Indonesia yang pertama "Ir. Soekarno", dia adalah salah satu pemimpin yang sangat hebat dalam berbicara atau berpidato di depan umum. Pidatonya berapi- api, tersusun rapih, enak didengar, tidak membosankan, dan sangat inspiratif sekali bagi yang mendengarnya. Bahkan rakyat berbondong- bondong datang untuk mendengarkan pidato Bung Karno  jika ada kabar bahwa bungkarno ingin berpidato. Bung karno ketika berpidato tidak terputus putus dalam menyampaikan isi pidatonya ataau menyampaikan informasi, karena Bung karno itu mempunyai segudang ilmu atau informasi sehingga pidatonya tidak terputus-putus. Ada tiga faktor yang membuat Soekarno hebat dalam berpidato, pertama Soearno hobi memaca, kedua Soekarno hobi menulis, dan yang ketiga soekarno suka pidato.

1. Soekarno Rajin Membaca

    Membaca adalah bagian yang sangat penting untuk menjadikan seseorang pandai berpidato, karena dengan membaca seseorang akan banyak memperoleh ilmu pengetahun, informasi, serta pengalaman. Soekarno, presiden Indonesia yang pertama, terkenal seorang pemimpin yang rajin membaca; olehkarena itu, ketika beliau berpidato, Bung karno tidak pernah kehabisan kata- kata atau kalimat yang disampaikan, karena Bungkarno selalu menyampaikan informasi dari apa yang dibacanya.

2. Soekarno Rajin Menulis

    Menulis salah satu kegiatan atau cara seseorang mengungkapkan atau menyampaikan pemikiran, ide, perasaan atau pesannya kepada orang lain. Menulis mempunyai relasi yang erat dengat membaca, karena tulsan seseorang akan jauh lebih baik apabila orang tersebut suka membaca, dan membaca akan kurang bermakna bahkan informasi atau pengetahuan yang diperoleh dari membaca maka akan cepat mudah hilang. Oleh karena itu agar pengetahuan, dan pengalaman yang diperoleh melalui membaca tetap ada dan bermanfaat maka harus diukir kembali dalam sebuah tulisan. Tulisanpun supaya lebih menarik dan bdrmanfaat maka sang penulis harus lebih banyak membaca. Sukarno pandai menulis dengan tulisannya bagus, menarik,dan inspiratif karena Bung karno suka membaca.

3. Soekarno Pandai Berpidato

      Kepandaian Bung karno dalam berpidato tidak hanya terkenal di dalam negeri tapi juga diluar negeri. Pidato Bung karno sangat berapi- api dan sangat membangkitkan semanget dengan suaranya yang khas dan lantang, indah didengar, mudah dipahami dan dicerna oleh semua kalangan baik orang intelek maupun orang biasa. Pidato Bung karno sangat disegani baik di dalam negeri maupun di luar negeri,karena Bung karno ketika pidato suaranya sangat tegas dan dengan penuh keberanian mengatakan yang benar itu benar dan mengatakan yang salah itu salah. Kehebatan Bung karno dalam berpidato tidak terlepas dari efk banyak membaca dan menulis. Oleh karena itu, literasi membaca dan menulis sangatlah penting jika kita ingin pandai pidato seperti Bung Karno.

Comments

Popular posts from this blog

How to Cultivate Focus and Emotion to Our Students?

Bagaimana Peran Guru dalam Kegiatan Pembelajaran di Era Digital dan IT?

What are the Effects of the Socractic Method on the Students' Critical Thinking Skill?