Smart, creative, and inpirative

How to Cultivate Focus and Emotion to Our Students?

Image
The Strategies  of Cultivating Focus and Emotion to the Students The Students entering into the classroom have diverse background, condition or situation, and potency. Majority of them have difficulties in focus and emotion, and it is not easy to tell them to cncentrate or focus in learning. They enter into the classroom with empty brain, and they do not have any purposes to go to school. Therefore, the alternative ways or strategies are very urgent. There are ten strategies that can be used to cultivate focus and emotion to our students in learning. Before understanding the strategies, we should know the definition of focus and emotion in advance. A. The definition of Focus and Emotion 1. The Definition of Focus In the educational context, focus denotes the capacity to direct one's attention and concentration towards a specific objective, subject, or task. This entails the ability to eliminate distractions, sustain attention over time, and actively participate in the learning proc

Guru pahlawan tanpa Jasa atau guru pahlawan berjasa?


Hasil gambar untuk demo guru honorer k2

Peran dan Jasa Guru dalam Politik.

 1. Guru sebagai ASN

Guru khususnya PNS merupakan ASN dalam politik dilarang berpolitik praktis, hal ini sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengatur netralitas birokrasi dan larangan politisasi birokrasi. Pasal 2 UU ASN yang salah satunya berisikan asas netralitas, bertujuan supaya setiap aparatur sipil negara tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh mana pun dan tidak memihak kepentingan siapa pun. Sementara pada Pasal 9 (2) UU ASN menyatakan bahwa aparatur sipil harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. 

2. Guru sebagai Warga Negara Yang Berhak Mengeluarkan Pendapat

Jika guru dilarang berpolitik praktis, tapi apakah mungkin boleh berpikir tentang politik, karena politik itu penting bagi semua warga negara. Di dalam Undang undang dasar dinyatakan bahwa setiap warga negara berhak mengeluarkan pendapat. Dengan kata lain, guru mungkin boleh berpikir politik asalkan tidak mendukung salah satu partai. Jadi politik guru adalah sebuah ide, konsep dan saran yang dapat diberikan atau disumbangkan kepada semua peserta politik atau partai mengenai kepentingan bangsa. Namun bagaimana dengan nasib guru, siapa yang menjamin nasib guru. terutama ketika guru mengadapi masalah atau mengadukan nasibnya. kemana mereka harus mengadu? Ke DPR?. Mereka tidak mempunyai wakil di DPR. Maukah anggota DPR menerima keluhan guru? DPR mungkin mau menerimanya tapi bagaimana selanjtnya?

Pekerjaan guru sangat berat seberat memperjuangkan nasibnya. Guru adalah warga negara yang sangat berjasa dalam membangun bangsa; oleh karena itu, guru wajar mendapat gelar pahlawan, namun sayang pahlawan tersebut ditambah kata "tanpa" jasa, padahal guru sangat   berjasa.

3. Guru Pahlawan Berjasa

Kata pahlawan tanpa jasa menurut penulis blog ini kata "tanpa" sebaiknya dihilangkan yaitu menjadi guru pahlawan yang berjasa. Karena jasa guru terhadap bangsa ini adalah saangat besar, seperti anggota DPR pintar karena jasa guru, orang pintar menjadi camat, wali kota, gubernur sampai presiden itu karena jasa guru.Oleh karena itu, sudah saatnya jasa guru perlu diperhatikan, dihargai dan dihormati dengan cara memberikan kehidupan yang layak bagi guru.  Kalau bukan jasa guru, bagaimana perkembangan anak bangsa?, mungkinkah mereka menjadi orang sukses, menjadi orang baik, dan laian- lain?.

Jadi, keberhasilan anak bangsa adalah berkat jasa guru. Olehkarena itu, jasa guru wajib diperhatikan dan diberi penghargaan yang nyata bukan hayalan semata. Jangan disamakan jasa guru di zaman dulu dengan jasa guru zaman now.  

Comments

Popular posts from this blog

How to Cultivate Focus and Emotion to Our Students?

Menyulam Hubungan Hangat dan Meningkatkan Kualitas Hidup bersama Orang Lain

How to Provide the Constructive Feedback?