Cara Menguasai keles dalam Mengajar
Dewasa ini sering terjadi siswa menganiaya atau berbuat tidak sopan kepada gurunya, bahkan sampai ada siswa yang berani melukai gurunya. Disamping itu, sering juga terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dilihat ketika guru sedang mengajar, seperti ada siswa yang tidur, ngobrol, bercanda, dan lain- lain.
Jika permasalahan tersebut tidak diatasi atau dicari jalan keluarnya, maka kita sebagai pendidik sangat bersedih dan menyesal. Oleh karena itu, kita sebagai guru dan pendidik perlu menemukan solusi yang tepat.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menguasai kelas agar tertib ketika proses pembelajaran, yaitu:
1. Bersikap Tegas
Untuk menguasai kelas baik itu kelas yang tertib/baik maupun kelas yang tidak kondusif ketika proses pembelajaran, maka diperlukannya sikap ketegasan terahadap siswa. Ketegasan bukan berarti galak yang menakutkan siswa; akan tetapi, tegas itu adalah sebuah sikap positif dan teguh pendirian pada sebuah prinsip, aturan atau pemikiran yang harus ditunjukan kepada siswa agar siswa bersikap sopan dan menghargai keberadaan guru di dalam kelas. Sikap ketegasan akan membawa efek kewibawan seorag guru terhadap siswanya.
2. Ciptakan Komunikasi yang Baik
Siswa masuk ke kelas atau ke sekolah mempunyai latar belakang permasalahan yang berbeda, seperti permaslahan keluarga, kompetensi atau pergaulan hidupnya sehari- hari baik itu di di rumah maupun di lingkungan mereka tiggal.
Perbedaan latar belakang tersebutlah yang melatarbelakangi mereka bertingkahlaku, berpikir atau berbuat yang beraneka ragam, ada yang menyenangkan dan ada juga sebaliknya. Dari siswa ynag menyenangkan atau berasal dari latar belakang baik maka tidak terlalu banyak tantangan, tetapi terhadap siswa yang bermasalah guru harus mampu mencari solusi atau cara yang tepat. salah satunya adalah melalui komunikasi dengan baik.
Untuk mengatasi siswa yang bermasalah, seorang guru harus benar- benar tahu permasalahan dan solusinya, diantaranya berkomunikasi dengan baik kepada siswa dan jangan sampai siswa tersinggung. Beri kenyamanan kepada siswa agar siswa mau menceritakan permasalahannya kepada kita/guru. setelah kita tahu permasalahan siswa baru kita mulai cari solusinya.
Disamping itu, jika siswa tidak mengerjakan tugas atau mendapat nilai evaluasi atau tes yang kurang memuaskan, alias dibawah kkm, maka berilah nasihat atau saran(feedback) dengan kata- kata yang sopan agar siswa tersebut tidak tersingung, dan jangan lupaa beritahu kesalahan mereka dengnn jelas agar mereka tidak bingun dalam memperbaikinya.
3. Jadilah Guru yang Digugu dan Ditiru
Dewasa ini kita sering mendengar siswa berani melawan gurunya dan berkata dengan kata-kata yang tidak sopan, bahkan banyak siswa yang berani membalikin pembicaraan gurunya, seperti ketika gurunya mengatakan "jangan merokok di lingkungan sekolah'. Mereka menjawab "bapak saja merokok". Jadi, jika guru ingin didegarkan perkataanya oleh siswa, sebaiknya guru harus menjaga perkataannya sendiri. Karena guru itu digugu dan ditiru. Digugu artinya segala sesuatu yang diucapkan atau disampaikan merupakan atau diyakini sebagai sebuah kebenaran, sedangkan ditiru artinya seorang guru harus menjadi sritauladan bagi siswanya.
4. Jangan Lupa Mendoakan Siswa Menjadi Orang ynag Benar
Guru adalah manusia biasa bukan Tuhan yang bisa merubah kondisi, pemikiran, prilaku atau nasib siswanya. Tapi, Allohlah Tuhan yang merubah manusia menjadi orang yang baik benar atau yang lainnya. manusia hanya berusaha dan berdoa agar siswanya menjadi orang yang benar dan berhasil. Oleh karena itu, guru ketika mengajar hendaknya mampu menahan hawa emosi dan tidak boleh marah- marah kepada siswanya.
5. Kuasai Materi dan Strategi Pembelajaran
Proses pembelajaran bisa terjadi kurang kondusif apabila guru tidak menguasai materi dan strategi pembelajaran. Guru yang tidak menguasai materi dan strategi pembelajaran biasanya dicuekin siswanya, seperti kurang memperhatikan penjelasan dan instruksi guru, bercanda dengan teman2temannya. Oleh karena itu, Penguasaan materi dan strategi pembelajaran bagi guru adalah sebuah keharusan dan kewajiban yang harus dilakukan.
Comments
Post a Comment