Smart, creative, and inpirative

How to Cultivate Focus and Emotion to Our Students?

Image
The Strategies  of Cultivating Focus and Emotion to the Students The Students entering into the classroom have diverse background, condition or situation, and potency. Majority of them have difficulties in focus and emotion, and it is not easy to tell them to cncentrate or focus in learning. They enter into the classroom with empty brain, and they do not have any purposes to go to school. Therefore, the alternative ways or strategies are very urgent. There are ten strategies that can be used to cultivate focus and emotion to our students in learning. Before understanding the strategies, we should know the definition of focus and emotion in advance. A. The definition of Focus and Emotion 1. The Definition of Focus In the educational context, focus denotes the capacity to direct one's attention and concentration towards a specific objective, subject, or task. This entails the ability to eliminate distractions, sustain attention over time, and actively participate in the learning proc

Challenges Aktualisasi Kurikulum 13 dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa.

Challenges dalam Impelementasi Kuriklum13 

Kurikulum 13 merupakan salah satu kurikulum pendidikan bangsa Indonesia sebagai pengganti atau pengembangan dari kurikulum sebelumnya. Di dalam mengimplementasi kurikulum 13, ada berapa faktor utama yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Sosialisasi K13 terhadap Guru dan Sekolah

Keberhasilan atau tidak implementasi kurikulum 13 dalam meningkatkan prestasi atau kualitas belajar siswa, maka kita jangan langsung menarik kesimpulan atau berpendapat  bahwa kurikulum 13 itu gagal. Akan tetapi, Hal ini  mungkin disebabkan  karena sosialisasi kurikulum 13 kepada guru atau sekolah kurang maksimal. Sehingga mereka belum banyak mengetahui tentang cara mengimplementasikan kurikulum 13 secara baik dan benar.

Oleh karena itu, sosialisasi kuriikulum 13 kepada guru dan sekolah  adalah sangat penting agar penerapana atau implementasi kurukulum 13 dapat berjalan dengan baik sebagaiman yang diharapkan, dan tidak terjadi gagal paham terhadap kurikulum 13. 

2. SDM Guru

Di dalam implementasi kurikulum 13 bisa mengalami kesulitan atau gagal apabilah terjdi beberapa hal, seperti kurangnya sosialisasi kurikulum 13 kepada guru sebagaimana disebutkan diatas, kurangya respon guru terhadap kurikulum 13 meskipun mereka sudah mendapatkan pelatihan, dan kurangnya kreatif dan inovatif guru dalam pembelajaran.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan guru kurang respon terhadap kurikulum 13 meskipun mereka sudah mendapatkan pelatihan. Pertama, guru tersebut mungkin kurang lancara dalam menggunakan atau mengoperasionalkan IT sehingga mereka mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan kurikulum 13, karena kurikulum 13 tidak terlepas dari penggunaan IT. Kedua, guru tersebut memang tidak terbiasa dengan administrasi sehingga administrasi pembelajaran tidak pernah dikerjakan. dengan kata lain, guru tersebut adalah guru yang malas mengerjakan administrasi. Ketiga, guru tersebut adalah kurang kreatif dan inovatif sehingga tidak mampu menggunakan sumber belajar yang ada disekitarnya. Pada hal lingkungan disekitar juga dapat digunakan sebagai media atau sumber pembelajaran.

Guru yang kreatif, ispiratif dan inovatif biasanya dalam kegiatan pembelajaran tidak hanya menggunakan atau mengandalkan media modern, tetapi  juga menggunakan media pembelajaran yang ada disekitarnya.

3. Kesediaan/Fasilitas Sekolah terhadap Implementasi K13

Implementasi kurikulum 13 tidak hanya dibebankan kepada guru saja, tetapi juga kepada sekolah. karena di dalam menerapkan kurikulum 13 memerlukan anggaran seperti membeli infokus, komputer dan android atau jaringan komputer.

Disamping itu, di dalam implementasi kurikulum 13 juga memerlukan kerja sama yang baik antara guru dengan sekolah, karena seorang guru sehebat apaun tanpa adanya dukungan sekolah atau kepala sekolah maka guru tersebut akan mengalami kesulitan dalam menerapkan kurikulum 13. Oleh karena itu, jika bapak ibu guru ingin sukses dalam menerapkan kurikulum 13 harus menjaga hubungan atau kerjasama yang baik dengan pihak sekolah.  

Tidak semua guru mempunyai ekonomi yang kuat sehingga dapat membeli media pembelajaran yang dibutuhkan termasuk infokus. Akan tetapi, bagaimana dengan guru yang ekonominya lemah tentu mereka tidak mempunyai kemampuan financial dalam hal pengadaan fasilitas instructional aids seperti infokus, dll.

Jadi,  peranan sekolah/ kepala sekolah  sangat urgent di dalam implementasi kurikulum 13, terutama dalam pengadaaan fasilitas yang dibutuhkan guru. Disamping itu, kebijakan kepala sekolah juga sangat dibutuhkan karena tanpa adanya dukungan atau kebijakan dari kepala sekolah implementasi kurikulum 13 tidak akan berhasil sekalipun guru tersebut sudah mahir tentang kurikulum 13.








Comments

Popular posts from this blog

Cara Menyusun RPP 2020 yang Simple. Teori dan Praktek

Bagaimana Cara Menerapkan HOTS dalam konteks Pembelajaran Kurikulum Merdeka dengan Berhasil?

How to Provide the Constructive Feedback?