Smart, creative, and inpirative

How to Cultivate Focus and Emotion to Our Students?

Image
The Strategies  of Cultivating Focus and Emotion to the Students The Students entering into the classroom have diverse background, condition or situation, and potency. Majority of them have difficulties in focus and emotion, and it is not easy to tell them to cncentrate or focus in learning. They enter into the classroom with empty brain, and they do not have any purposes to go to school. Therefore, the alternative ways or strategies are very urgent. There are ten strategies that can be used to cultivate focus and emotion to our students in learning. Before understanding the strategies, we should know the definition of focus and emotion in advance. A. The definition of Focus and Emotion 1. The Definition of Focus In the educational context, focus denotes the capacity to direct one's attention and concentration towards a specific objective, subject, or task. This entails the ability to eliminate distractions, sustain attention over time, and actively participate in the learning proc...

Apakah Kehadiran Pengawas Dirindukan oleh Guru dan Sekolah?

Pengawas yang Dirindukan 

Pada hakekanya sekolah dan guru sangat menanti dan merindukan kedatangan seorang pengawas dalam rangka sekurang- kurangnya melakukan pembinaan untuk meningkatkan mutu pendidikan madrasah atau sekolah. Karena, peningkatan mutu pendidikan madrasah atau sekolah tidak hanya tanggung jawab kepala sekolah dan guru, akan tetapi juga merupakan tanggung jawab pengawas

Berbicara mutu pendidikan tidak terlepas dari sebuah acknowledgement dan trust dari masyarakat, karena sebagus apapun kualitas SDM dan sarana prasarana sekolah atau madrasah belum bisa dikatakan berkualitas jika tidak ada acknowledgement dan trust dari masyarakat. Tanda- tanda adanya acknowledgement and trust dari masyarakat adalah berbondong- bondongnya masyarakat yang mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut. Semakin banyaknya demand dan interest masyarakat terhadap sekolah tersebut menunjukan semakin berkualitasnya sekolah atau madrasah itu.

Untuk mendapatkan aknowledgement dan trust dari masyarakat sebagai bukti sekolah atau madrasah yang berkualitas maka perlu intervesi pengawas yang merupakan sebagai wewenag dan tugasnya untuk melakukan pembinaan. Namun pengawas yang seperti apa yang dinantikan dan dirindukan sekolah dan guru?.

Perkembangan, perubahan dan kemajuan dunia tidak hanya berdampak pada ekonomi, hukum, politik; akan tetapi juga pada dunia pendidikan. Hampir di setiap pelosok desa dan kota kita dapat menyaksikan banyaknya gedung- gedung sekolah yang megah dengan sarana prasarana yang lengkap. Persaingan di dunia pedidikan tidak bisa dielakan lagi, baik itu peraisngan dalam bentuk fisik maupun non-fisik.

Persaingan dalam bentuk fisik tentu akan terjadi persaingan yang tak berimbang, dimana the owners atau investors yang berduit banyaklah yang lebih unggul; akan tetapi persaingan dalam bentuk pengembangan kualitas human resources tetap masih bisa bersaing. 

Guru atau kepala sekolah yang posisinya bertugas di madrasah atau sekolah yang pas- pasan pasti bisa bersaing dengan guru- guru yang mengajar di sekolah yang elit, asalkan guru atau kepala sekolah tersebut mempunyai growth mindset.

Growth mindset yang dimiliki guru dan kepala sekolah merupakan basic knowledge untuk mewujudkan sekolah yang berkualitas. Karena, sekolah atau madrasah yang berkualitas hanya bisa dihasilkan oleh sumberdaya manusia yang berkualitas juga. Namun untuk menjadikan qualified human resources maka diperlukan pelatihan dan pembinaan dari narasumber yang berkualitas. Oleh karena itu, kualitas dan competence pengawas sangat diperlukan untuk melatih dan membimbing mereka. 

Adapun ciri- ciri pengawas yang berkualitas, yaitu:

1. Memiliki Pengetahuan yang Luas tentang Pendidikan:

Seorang pengawas madrasah yang berkualitas wajib memiliki pengetahuan yang luas tentang penggunaan digital/IT, kurikulum, metode pengajaran, dan evaluasi pembelajaran di sekolah, serta pemahaman yang mendalam tentang strategi pengembangan profesional guru. Dengan kata lain, jadilah pengawas yang serbabisa apa bila dibutuhkan guru dan sekolah.

2. Membawa Perubahan "Pengawas sebagai Agent of change"

Seorang pengawas yang berkualitas tentu pada mindsetnya adalah sebuah perubahan karena dia adalah sebagai agent of change. Perubahan yang diharapkan tak lain adalah perubahan paradigma baru pada guru dan kepala sekolah yaitu perubahan yang mengarah pada perbaikan kualitas atau mutu pendidikan sekolah atau madrasah. Kalau pengawas tidak mempunya insight untuk melakukan perubahan, maka jangan berharap jadi pengawas yang dirindukan dan dinantikan oleh guru dan sekolah.

3. Mampu Memberikan Mimbingan yang Efektif:

 Pengawas sekolah yang berkualitas harus dapat memberikan bimbingan yang efektif kepada guru dan staf sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Pembingan yang efektif secara sederhana dapat dimaknai pembimbingan yang terprogram dan terencana dengan materi, tujuan dan waktu yang jelas serta mebuahkan hasil yang maksimal.

4. Bersikap Objektif dan Adil:

Kata objektif dan adil merupakan kata yang mudah diucapkan namun sulit dilaksanakan dengan baik. Namun sikap objektif dan adil itu bisa terlaksana dengan mudah jika dalam implementasinya terhidar dari kecenderungan untuk memihak atau bersikap tidak adil dalam memberikan penilaian.

Penilain yang objektif dan adil itu menumbuhkan rasa kepuasan tersendiri bagi penilai maupun yang dinilai. Bagi penilai tidak akan merasa ada beban dan dia bebas menilai sesuai dengan apa adanya, dan begitu juga bagi yang dinila akan meresa senang walaupun  mungkin nilainya kurang bagus karena mereka sadar itulah hasil kemampuannya.

5. Terbuka terhadap Inovasi dan Perubahan

 Daya tarik dan adanya perekembangan atau improvisasi proses pembelajaran itu karena adanya sebuah karya inovasi. Oleh karena itu, bagi pengawas sekolah yang berkualitas harus terbuka terhadap inovasi dan perubahan dalam pendidikan. Mereka harus mendorong guru dan staf untuk mencari cara baru dalam mengajar dan mengelola sekolah, serta memberikan dukungan dalam mengimplementasikan inovasi baru.

6.Berkomunikasi dengan Baik

Communicative competence bagi pengawas yang berkualitas dan selalu dirindukan kehadirannya oleh guru dan sekolah adalah sangat penting. Karena bagi pengawas yang mempunya kemampuan komuikasi dengan baik akan menjadi kemudahan dalam melakukan pembinaan. Kata, kalimat atau pemikirannya selalu bersifat konstruktif bukan destruktif sehingga guru- guru dan yang lainnya mudah menerimanya.

7. Memiliki Integritas dan Moralitas yang tinggi:

 Pengawas sekolah yang berkualitas harus memiliki integritas dan moralitas yang tinggi dalam menjalankan tugas mereka. Mereka harus memahami dan mematuhi nilai-nilai etika dan moral dalam profesi, serta berperilaku dengan sopan dan santun dalam setiap situasi.

Setinggi apapun ilmu atau kompetensi pengawas tidak akan menjadi pengawas yang dirindukan atau dinantikan, apabila integritas dan moralitas diabaikan.

Jadi,  pengawas yang dirindukan dan dinantikan pada hakekat hanya tiga poin yaitu pengawas yang smart,  bermoral dan demokratis. Cerdas saja tidak cukup kalau moralnya kurang baik. Cerdas dan moral bagus juga tidak cukup jika gaya dalam melakukan pembinaan dan supervisi tidak demokratis yaitu suka mendikte dan merasa paling hebat serta kurang menghargai guru dan kepala sekolah. Oleh karena itu ketiga poin tersebut sangatlah urgent jika pengawas ingin dirindukan dan dinantikan oleh guru dan sekolah. 

Ada setuju dengan pemikiran saya? silahkan berikan komen. thanks



Comments

Popular posts from this blog

How to Cultivate Focus and Emotion to Our Students?

Menyulam Hubungan Hangat dan Meningkatkan Kualitas Hidup bersama Orang Lain

What are the Effects of the Socractic Method on the Students' Critical Thinking Skill?