Smart, creative, and inpirative

UTILIZING SOCIAL MEDIA FOR INNOVATIVE LEARNING IN THE DIGITAL ERA

Image
  UTILIZING SOCIAL MEDIA FOR INNOVATIVE LEARNING IN THE DIGITAL ERA (A Case Study at MTSs Andalusia Babelan, Bekasi Regency) Hamdani Supervisor, Bekasi Regency, West Java, 17510 hamdani.5hp@gmail.com                                                                  ABSTRACT This study aims to explore the use of social media as an innovative learning tool in the digital era. With the increasing integration of technology in education, social media offers an effective platform to enhance student engagement and collaboration. The methodology employed in this research is a qualitative approach through a literature review, involving the analysis of relevant stu...

Bagaimana Sistem Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka?

Sistem Pembelajaran  pada Kurikulum Merdeka

Sistem pembelajaran dalam kerangka Kurikulum Merdeka mengacu pada metode-metode dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka adalah istilah yang mengacu pada inisiatif atau perubahan dalam sistem pendidikan di Indonesia yang sedang dibahas atau diimplementasikan. Untuk memahami secara lebih mendalam tetang kurikulum merdeka maka kita harus memahami definisi kurikulum, merdeka  prisip2 pebelajaran yang ada pada kurikulum merdeka terlebih dahulu.

A. Pengertian Kurikulum Merdeka

1. Pengertian Kurikulum

Kurikulum merupakan jantungnya atau ruhnya dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu, Kurikulum merupakan bagian yang urgen yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah atau madrasah. Menurut penulis, kurikulum itu tidak terlepas dari kata One What dan One How. Maksud dari One what dan one How yaitu kurikulum itu harus jelas apa yang mau diajarkan dan dicapai, dan bagaimana cara menyampaikannya serta mengevaluasinya, itulah yang disebut kurikulum. Sedangkan menuru para ahli Kurikulum adalah:

a. Menurut John Dewey, kurikulum merujuk pada perencanaan tindakan yang mengatur pengalaman belajar siswa, dengan penekanan pada pengalaman praktis dalam proses pembelajaran.

b. Ralph W. Tyler menyatakan bahwa kurikulum adalah suatu perencanaan yang mencakup tujuan pendidikan, pengalaman belajar, metode pengajaran, dan penilaian. Ia juga mengembangkan "Model Tyler" untuk analisis kurikulum.

c. Hilda Taba mendefinisikan kurikulum sebagai suatu rencana yang melibatkan pengembangan tujuan pembelajaran, pemilihan pengalaman belajar, organisasi pengalaman belajar, dan penilaian hasil pembelajaran.

d. William Pinar memandang kurikulum sebagai sekumpulan pengalaman belajar yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pendidikan. Ia juga menekankan peran sentral pengalaman dalam kurikulum.

e. Herbert M. Kliebard menjelaskan kurikulum sebagai suatu pilihan yang melibatkan berbagai unsur, termasuk konten, pengalaman, tindakan, dan hasil yang relevan dalam konteks pendidikan.

f. Menurut Bobbitt dan Charters, kurikulum adalah suatu rencana yang menetapkan prinsip-prinsip umum yang mengatur proses pembelajaran dan pengajaran di sekolah.

g. Joseph Schwab menggambarkan kurikulum sebagai suatu kerangka kerja yang mengorganisir berbagai elemen pembelajaran menjadi satu kesatuan yang memiliki makna.

2. Pengertian Merdeka

Pengertian kata "merdeka" yang ada pada kurikulum meredeka mempunyai makna yang berbeda, baik pada kepala sekolah, guru maupun siswa. Jika kata "merdeka" ditujukan kepada kepala sekolah, maka arti merdeka lebih kearah kompetensi kepala sekolah dalam mengembangkan dan mengelolah sekolah itu sendiri. Kepala sekolah diberi kebebasan untuk melakukan inovasi, dll tentang bagaimana sekolah yang dipimpin menjadi sekolah yang berkualitas yang diminati masyrakat dan siswa.

Akan tetapi, jika kata "merdeka" terkait dengan guru maka arti merdeka menjadi sebuah kebebasan yang yang dimiliki guru  dalam  menyampaikan pelajaran, mengelola kelas, menggunakan metode, model atau pendekatan. oleh karena itu, guru benar- benar dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dalam mengajar pada kurikulum merdeka.

Selanjutnya, jika kata merdeka terkait dengan siswa maka arti merdeka menjadi sebuah kebebasan yang dimiliki siswa dalam kegiatan belajar. Siswa benar2 diberi kebesan belajar berdasarkan potensi dan pengalaman yang dimiliki, dan guru wajib menghargai dan mengormati adanya perbedaan potensi dan latar belakang siswa. Contoh, seorang guru bahasa Indonesia mengajar tek prosedur tentang membuat singkong keju. Akan tetapi, ada dua kelompok siswa membuat singkong balado, dan getuk singkong.  

Pertanyaannya, apakah guru harus marah terhadap dua kelompok siswa tersebut?. jawabannya tentu tidak karena itulah yang disebut belajar berdasarkan potensi dan pengalaman yang berbeda.

Jadi, kata merdeka pada kurikulum merdeka pada hakekatnya sama yaitu kebebasan yang diberikan kepada kepala sekolah dan guru untuk mengelolah,menginovasi, mengembangkan, dll demi kemajuan kualitas pendidikan dan daya tarik masyarakat. Sedangkan, arti merdeka pada siswa artinya sebuah kebebasan untuk mengembangkan potensi dan pengalaman belajarnya.

B. Sistem Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka

Ketika ada perubahan dalam kurikulum pendidikan, perubahan ini sering kali memengaruhi sistem pembelajaran. Dalam konteks ini, beberapa prinsip yang mungkin diterapkan dalam sistem pembelajaran pada Kurikulum Merdeka atau perubahan kurikulum lainnya di Indonesia dapat meliputi:

a. Pembelajaran Berbasis Kompetensi: Menekankan pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.

b. Pembelajaran Aktif: Mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran melalui metode seperti diskusi, proyek, dan eksperimen.

c. Penggunaan Teknologi: Integrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran untuk meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas.

d. Pemantauan Kemajuan: Menggeser fokus dari penilaian akhir menjadi peningkatan berkelanjutan.

e. Kurikulum yang Fleksibel: Memberikan siswa ruang untuk memilih mata pelajaran atau jalur pendidikan sesuai dengan minat dan bakat mereka.

f. Pendidikan Karakter: Mendorong pengembangan karakter, etika, dan nilai-nilai positif dalam proses pembelajaran.

g. Inklusivitas: Memastikan pendidikan inklusif yang memperhatikan kebutuhan siswa berkebutuhan khusus.

h. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat: Mengikutsertakan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan siswa.

i. Pengembangan Guru: Menyediakan pelatihan dan dukungan yang memadai bagi guru untuk mengimplementasikan perubahan kurikulum.

j. Kreativitas dan Inovasi: Mendorong siswa untuk berpikir kreatif, inovatif, dan mandiri dalam pembelajaran.

Demikian tentang sistem pembelajaran pada kurikulum merdeka secara umum, akaan tetapi  sitem pembelajaran secara lebih spesifik akan dibahas pada bagian berikutnya. Jika kawan2 mau bertanya dan berkomentar silahkan tulis di kolom komentar. Jangan Lupa klik like and subcribe.

Comments

Popular posts from this blog

How to Cultivate Focus and Emotion to Our Students?

Menyulam Hubungan Hangat dan Meningkatkan Kualitas Hidup bersama Orang Lain

Bagaimana Peran Guru dalam Kegiatan Pembelajaran di Era Digital dan IT?