Smart, creative, and inpirative

10 Menit AI Membuat Soal PTS, PAT, PAS dan UM dengan Sempurna dan Berkulitas.

10 Menit AI Membuat Soal PTS, PAS, PAT dan UM

                   Hamdani, S.Ag., M.Pd , Education Supervisor at Bekasi Regency, West Province.       

                                                            hamdani.5ht@gmail.com

       Sebelum memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk menyusun soal Penilaian Tengah Semester (PTS), Penilaian Akhir Semester (PAS), Penilaian Akhir Tahun (PAT), atau Ujian Mandiri (UM), terdapat beberapa langkah penting yang perlu diperhatikan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa soal yang dihasilkan relevan dan sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan. Salah satu tahap awal yang harus dilakukan adalah menganalisis Kompetensi Dasar yang menjadi pedoman dalam pembuatan soal. Dengan memahami Kompetensi Dasar, pendidik dapat menentukan aspek pembelajaran yang perlu diuji dalam soal-soal yang disusun. Hal ini memungkinkan soal yang dihasilkan lebih terfokus dan efektif dalam menilai kemampuan siswa (Muhammad Miftahul Khairi, 2024).

          Selain itu, sebelum menggunakan AI dalam pembuatan soal, penting untuk menyusun indikator pencapaian yang jelas. Indikator ini berfungsi sebagai acuan dalam mengukur tingkat pencapaian kompetensi oleh siswa. Indikator yang baik harus memiliki karakteristik spesifik, terukur, dan selaras dengan tujuan pembelajaran. Setelah indikator ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menyediakan stimulus berupa konteks atau situasi yang relevan dengan materi yang diajarkan. Adanya stimulus ini akan membantu siswa dalam memahami pertanyaan dengan lebih baik serta memberikan jawaban yang tepat. Dengan persiapan yang matang, AI dapat menghasilkan soal yang lebih berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan pembelajaran (M. Fajar Zain, 2024).

          Tahap akhir dalam proses ini adalah merancang prompt atau instruksi yang jelas bagi AI. Prompt berperan sebagai panduan bagi AI dalam menghasilkan soal sesuai dengan format dan kriteria yang diinginkan, baik dalam bentuk pilihan ganda, isian singkat, maupun uraian. Pemanfaatan AI yang optimal dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pembuatan soal ujian serta membuka peluang inovasi dalam proses evaluasi pendidikan (Tim Abdidas, 2024).

A. Menganalisa Kompetensi Dasar

Menganalisis Kompetensi Dasar (KD) sebelum merumuskan indikator soal merupakan langkah krusial dalam proses pendidikan. Analisis ini berperan sebagai pedoman bagi pendidik dalam menyusun indikator kompetensi yang akan menjadi dasar dalam pembuatan soal. Menurut Mulyasa (2014), pemahaman yang mendalam terhadap KD memungkinkan guru untuk menentukan indikator yang tepat dan relevan, sehingga soal yang dihasilkan dapat lebih efektif dalam mengukur pencapaian siswa terhadap tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Mulyasa (2014) juga menekankan bahwa Kurikulum 2013 berfokus pada kompetensi yang mencakup aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Agar analisis KD dapat dilakukan secara optimal, diperlukan pendekatan yang sistematis dan menyeluruh, termasuk melalui analisis tugas dan pola analisis. Tujuan dari proses ini adalah memastikan bahwa indikator yang disusun tidak hanya sesuai dengan KD, tetapi juga mampu menggambarkan kemampuan siswa secara akurat. Dengan demikian, soal yang dibuat akan memiliki tingkat validitas dan reliabilitas yang tinggi, sehingga dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran.

Selain itu, analisis KD juga membantu guru dalam menilai efektivitas pembelajaran. Dengan memahami apakah indikator yang disusun telah selaras dengan KD, pendidik dapat melakukan perbaikan atau penyesuaian terhadap metode pengajaran serta sistem penilaian jika diperlukan. Sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (2009), analisis KD memberikan umpan balik yang berharga untuk pengembangan kurikulum serta peningkatan kompetensi siswa.

Dengan demikian, menganalisis Kompetensi Dasar sebelum menyusun indikator soal tidak hanya berperan dalam memastikan kualitas soal, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan keseluruhan proses pembelajaran serta hasil belajar peserta didik.

C. Menyusun Indikator Soal

Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan oleh guru adalah menyusun spektrum kemampuan berdasarkan komponen yang telah dijelaskan sebelumnya. Spektrum ini memberikan gambaran tentang proses pembelajaran serta metode penilaian yang akan diterapkan. Dalam menentukan indikator pencapaian kompetensi, indikator tersebut harus mampu mencerminkan tanda-tanda keberhasilan siswa dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan, dengan mempertimbangkan variasi tingkat kemampuan mereka (Arikunto, 2018).

Selain itu, perlu dilakukan analisis terhadap tingkat kompetensi dalam Kompetensi Dasar (KD) dengan memahami tahapan kompetensi yang digunakan, seperti yang dijelaskan dalam Taksonomi Bloom (C1–C6) (Anderson & Krathwohl, 2001). Selanjutnya, pemilihan indikator harus mempertimbangkan aspek Urgensi, Keterkaitan, Relevansi, dan Keterpakaian (UKRK) agar indikator yang digunakan benar-benar signifikan (Sudjana, 2009).

Indikator yang dibuat juga harus disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran serta mempertimbangkan potensi dan kebutuhan siswa, sekolah, masyarakat, dan lingkungan sekitar. Selain itu, penggunaan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur menjadi faktor penting agar indikator yang dirumuskan lebih jelas dan terukur. Indikator juga harus dinyatakan dalam kalimat sederhana yang mudah dipahami serta menghindari penggunaan kata dengan makna ganda (Mulyasa, 2014). Terakhir, pencapaian kompetensi tidak hanya diukur dari hasil angka, tetapi juga harus memastikan bahwa siswa benar-benar mencapai kemampuan yang telah ditargetkan.

D. Merumuskan Stimuslus

Stimulus dalam indikator soal memiliki peran krusial dalam mendorong siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Stimulus memberikan konteks nyata yang relevan dengan kehidupan sehari-hari atau permasalahan global, memungkinkan siswa menghubungkan materi yang telah dipelajari dengan situasi konkret. Dengan adanya stimulus, siswa tidak hanya mengingat informasi, tetapi juga mampu menganalisis, mengevaluasi, serta menyusun solusi terhadap suatu persoalan (Anderson & Krathwohl, 2001).

Stimulus dapat berupa berbagai sumber, seperti teks bacaan, studi kasus, cuplikan film, ilustrasi, tabel, grafik, diagram, atau gambar. Penggunaannya dalam soal HOTS bertujuan untuk melatih siswa berpikir kritis, mengenali permasalahan, serta mengaplikasikan konsep yang telah dipelajari guna menemukan solusi yang tepat (Kemdikbud, 2017).

Berikut adalah contoh penerapan stimulus dalam indikator soal:

Indikator: Dengan diberikan permasalahan yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dalam kehidupan nyata, peserta didik dapat menyusun model matematika dari permasalahan tersebut.

Dalam contoh ini, "permasalahan yang berkaitan dengan sistem persamaan linear tiga variabel dalam kehidupan nyata" berfungsi sebagai stimulus yang menuntut siswa untuk menerapkan konsep matematika dalam situasi praktis. Dengan demikian, stimulus ini tidak hanya menguji pemahaman mereka terhadap materi, tetapi juga melatih keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam konteks yang lebih luas.

E. Membuat Prompt/Perintah dalam AI

Panduan Menyusun Prompt yang Efektif untuk Pembuatan Soal

Menyusun prompt yang tepat dalam pembuatan soal sangat berpengaruh terhadap kualitas soal yang dihasilkan. Agar soal yang dibuat benar-benar sesuai dengan tujuan pembelajaran, diperlukan beberapa langkah sistematis dalam merancang prompt yang efektif. Berikut adalah langkah-langkah utama yang perlu diperhatikan:

1. Menentukan Tujuan Secara Jelas

Langkah awal dalam menyusun prompt adalah memahami tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Prompt harus dirancang untuk mengukur kompetensi tertentu sesuai dengan kurikulum. Seperti yang dijelaskan oleh Anderson & Krathwohl (2001), perumusan tujuan yang jelas akan membantu menghasilkan pertanyaan yang lebih terarah dan relevan dengan materi pembelajaran.

2. Menyediakan Instruksi yang Spesifik

Instruksi dalam prompt harus ditulis secara spesifik agar sistem AI dapat menghasilkan soal yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, daripada sekadar menulis "buat soal matematika," lebih baik menggunakan instruksi yang lebih rinci seperti "buat 5 soal pilihan ganda tentang sistem persamaan linear untuk siswa kelas 10." Instruksi yang lebih detail akan membantu AI memahami format serta konteks soal yang diinginkan (Learn Prompting, 2024).

3. Memberikan Konteks yang Relevan

Menyertakan konteks dalam prompt sangat penting untuk memastikan bahwa soal yang dibuat tetap relevan dengan situasi dunia nyata atau materi yang sedang dipelajari. Sebagai contoh, dalam pembuatan soal sejarah, prompt dapat mencantumkan informasi mengenai periode waktu atau peristiwa tertentu agar siswa dapat memahami latar belakang pertanyaan dengan lebih baik (Microsoft News, 2024).

4. Menggunakan Kata Kunci yang Tepat

Pemilihan kata kunci yang sesuai akan membantu AI menghasilkan soal yang lebih fokus dan sesuai dengan topik yang diinginkan. Sebagai contoh, dalam pembuatan soal biologi, penggunaan kata kunci seperti "fotosintesis" atau "ekosistem" akan memastikan bahwa soal yang dibuat berkaitan langsung dengan materi tersebut (Ruang Developer, 2024).

5. Mengembangkan Pertanyaan Terbuka

Dalam beberapa situasi, pertanyaan terbuka dapat membantu menggali pemahaman siswa secara lebih mendalam. Sebagai contoh, pertanyaan seperti "Jelaskan bagaimana revolusi industri memengaruhi kehidupan sosial masyarakat Eropa" lebih menantang dibandingkan pertanyaan tertutup seperti "Apakah revolusi industri berdampak pada masyarakat?" (Tempo.co, 2024).

6. Menentukan Format Jawaban

Prompt juga harus mencantumkan format jawaban yang diharapkan, seperti pilihan ganda, uraian singkat, atau tabel. Dengan menentukan format yang jelas, AI dapat menghasilkan soal yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran (Tirto.id, 2024).

Contoh Prompt yang Efektif untuk Pembuatan Soal

Berikut beberapa contoh prompt yang dirancang dengan baik, beserta penjelasan mengenai unsur-unsur yang ada dalam prompt tersebut:

1. Soal Matematika

💡 "Buatlah 5 soal pilihan ganda tentang sistem persamaan linear dua variabel untuk siswa kelas 8 SMP. Sertakan kunci jawaban dan pastikan soal memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi, mulai dari mudah hingga sulit."

2. Soal Bahasa Indonesia

💡 "Buatlah 3 soal uraian mengenai analisis puisi untuk siswa kelas 11 SMA. Soal harus dirancang agar siswa dapat menginterpretasikan makna, tema, dan gaya bahasa dalam puisi yang diberikan."

3. Soal IPA

💡 "Buatlah 4 soal pilihan ganda tentang proses fotosintesis untuk siswa kelas 9 SMP. Pastikan satu soal berkaitan dengan faktor-faktor yang memengaruhi fotosintesis dan satu soal lagi membahas perbedaan fotosintesis pada tumbuhan C3 dan C4."

Tambahan: Variasi soal mencakup faktor-faktor yang memengaruhi fotosintesis dan perbedaan tumbuhan C3 & C4

4. Soal Sejarah

💡 "Buatlah 5 soal benar/salah tentang dampak Perang Dunia II terhadap perekonomian dunia. Sertakan penjelasan singkat untuk setiap jawaban agar siswa dapat memahami konteksnya."

5. Soal Ekonomi

💡 "Buatlah 3 soal essay tentang konsep permintaan dan penawaran dalam ekonomi mikro. Minta siswa untuk memberikan contoh nyata dari kehidupan sehari-hari yang menggambarkan konsep tersebut."

Contoh Soal:

Sebuah perusahaan berencana mendirikan pabrik di suatu wilayah. Berdasarkan hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), proyek ini berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga dapat mencemari sungai yang menjadi sumber utama air bersih bagi masyarakat setemp

F. Praktek Pembuatan Soal dengan AI

Langkah2nya yaitu

a. Tulis di Google/chrome Diffitai lalu klik difftai for teacher.

b. klik sign up free lalu klik continue with google

c. Klik akun bapak atau Ibu masing, lalu  

atau jika muncul Teacher starts here maka klik langsung, lalu tulis prompt

d. Tulis di kolom pencarian Prompt, seperti " Disajikan sebuah grafik pertumbuhan penduduk, buatkan saya soal 4 pilihan ganda level kognitif 3 dengan indikator siswa dapat membedakan pertumuhan penduduk. 

e. lalu klik generate resources.  

     Contoh dan hasil Jawaban AI (diffitai) dengan Prompt diatas
      Ini Grafik sebagai stimulus dan dilengkapi teks dibawahnya.
Ini sebuah teks sebagai stimulus.

Bayangkan Anda diberi grafik yang menunjukkan bagaimana populasi suatu negara berubah seiring waktu. Grafik ini seperti foto bagaimana jumlah orang yang tinggal di negara itu setiap tahun. Anda mungkin melihat bahwa populasi naik atau turun, dan Anda perlu mencari tahu berapa banyak perubahannya setiap tahun. Di sinilah analisis pertumbuhan penduduk berperan.
Misalkan Anda melihat grafik yang menunjukkan populasi suatu negara dari tahun 2010 hingga 2020. Anda akan melihat garis yang naik turun, menunjukkan bagaimana populasi berubah setiap tahun. Untuk mengetahui berapa banyak perubahan populasi setiap tahun, Anda perlu melihat perbedaan antara jumlah populasi untuk setiap tahun.
Misalnya, jika populasi pada tahun 2010 adalah 10 juta orang dan pada tahun 2011 adalah 11 juta orang, maka populasi meningkat sebesar 1 juta orang pada tahun itu. Anda dapat melakukan ini untuk setiap tahun pada grafik untuk melihat bagaimana populasi berubah dari waktu ke waktu.
Sekarang, katakanlah Anda diberi pertanyaan pilihan ganda tentang grafik ini. Pertanyaan tersebut mungkin meminta Anda untuk mengidentifikasi tahun dengan peningkatan populasi terbesar. Untuk menjawab ini, Anda perlu melihat grafik dan menemukan tahun di mana garis naik paling banyak. Anda akan mencari perbedaan populasi terbesar antara dua tahun berturut-turut.
Jenis pertanyaan lainnya mungkin meminta Anda untuk membandingkan pertumbuhan populasi di dua tahun yang berbeda. Misalnya, Anda mungkin diminta untuk membandingkan pertumbuhan populasi pada tahun 2015 dan 2018. Untuk menjawab ini, Anda perlu melihat grafik dan melihat berapa banyak populasi meningkat di setiap tahun tersebut. Anda akan mencari perbedaan populasi antara tahun 2014 dan 2015, dan kemudian antara tahun 2017 dan 2018.

Akhirnya, Anda mungkin diminta untuk menjelaskan mengapa pertumbuhan penduduk berbeda di tahun yang berbeda. Di sinilah Anda perlu memikirkan faktor-faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan penduduk, seperti angka kelahiran, angka kematian, dan migrasi. Misalnya, jika pertumbuhan penduduk tinggi di satu tahun, mungkin karena angka kelahiran tinggi atau banyak orang pindah ke negara tersebut. 

1. Apa tujuan utama menganalisis pertumbuhan penduduk pada grafik?
A) Untuk memprediksi tren populasi di masa depan.
B) Untuk memahami bagaimana populasi berubah seiring waktu.
C) Untuk membandingkan populasi negara yang berbeda.
D) Untuk menentukan ukuran populasi rata-rata.
2. Menurut teks, apa tiga faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan penduduk?
A) Tingkat kelahiran, tingkat kematian, dan migrasi.
B) Pertumbuhan ekonomi, tingkat pendidikan, dan kesehatan.
C) Perubahan iklim, bencana alam, dan ketidakstabilan politik.
D) Kemajuan teknologi, urbanisasi, dan globalisasi.
3. Jika sebuah grafik menunjukkan peningkatan populasi yang besar antara dua tahun berturut-turut, apa yang mungkin menjadi penjelasan yang mungkin untuk ini?
A) Penurunan tingkat kematian.
B) Penurunan tingkat kelahiran.
C) Sejumlah besar orang meninggalkan negara tersebut.
D) Penurunan ekonomi yang signifikan.




Selamat Mencoba. semoga sukkses!!!!!

AI yang digunakan yaitu ChatGPT dan Diffitai

Caranya:

  Tulis Prompt di bagian atau di kotak  penelusuran, seperti  "Buatkan saya 3 Soal Pilihan ganda beserta kunci jawabannya dengan indikator Siswa dapat menjelaskan rukun- rukun iman" 

Soal 1

Rukun iman yang pertama adalah beriman kepada ....
A. Malaikat
B. Allah
C. Rasul
D. Kitab

Jawaban: B. Allah

Soal 2

Salah satu tugas malaikat Jibril adalah ....
A. Mencabut nyawa
B. Meniup sangkakala
C. Menyampaikan wahyu
D. Menjaga pintu surga

Jawaban: C. Menyampaikan wahyu

Soal 3

Kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. adalah ....
A. Al-Qur'an
B. Injil
C. Taurat
D. Zabur

Jawaban: C. Taurat

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L. W., & Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longman.a

Arikunto, S. (2018). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Dasar Kurikulum 2013.

Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2018). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

M. Fajar Zain (2024). Penerapan Artificial Intelligence (AI) Dalam Pembuatan Soal Kuis di Aplikasi Andalaman Berbasis Learning Management System (LMS) Moodle. Jurnal Kediklatan Balai Diklat Keagamaan Jakarta, 5(2), 160-173.

Muhammad Miftahul Khairi. (2024). Pemanfaatan Google Forms (GAFE) dan Chat GPT (AI) Dalam Pembuatan Soal Bagi Guru Bahasa Arab. PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEGURUAN DAN PENDIDIKAN (SNKP), 2(1), 312–320.

Muhsin Hanis & Din Wahyudin (2024). Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) Dalam Penyusunan Asesmen Pembelajaran Bagi Guru Sekolah Dasar

Mulyasa, E. (2014). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tim Abdidas (2024). Pelatihan Pembuatan Soal Pilihan Ganda Menggunakan Artificial.

Comments

Popular posts from this blog

How to Cultivate Focus and Emotion to Our Students?

Bagaimana Peran Guru dalam Kegiatan Pembelajaran di Era Digital dan IT?

What are the Effects of the Socractic Method on the Students' Critical Thinking Skill?